Bebek/itik termasuk salah satu jenis unggas air/waterflow, sehingga secara naluriah bebek/itik lebih suka berada didaerah yang berair dan bersahabat dengan sumber air.
Dulu, banyak peternak belibis yang menerapkan sistem angon sebab peternak hampir tidak perlu menyediakan pakan untuk bebek-bebek peliharaannya, cukup menggiring itik/bebek untuk di angon ketempat-tempat yang mempunyai sumber pakan alami menyerupai area persawahan yang gres dipanen.
Namun untuk kini ini dengan diterapkannya sistem intensifikasi pertanian, maka tempat penggembalaan/angon belibis tidak lagi kondusif bagi itik akhir dari tercemarnya sawah oleh pestisida.
Berkurangnya lahan angon belibis akhir semakin sedikitnya area persawahan sebab sudah banyak dibangun menjadi pabrik dan pemukiman penduduk, maka sistem angon mulai ditinggalkan oleh peternak bebek/itik.
Sistem angon kemudian digantikan dengan sistem sangkar dimana belibis ditempatkan dalam sebuah sangkar yang dilengkapi dengan semua kebutuhannya, sehingga bebek-bebek yang dipelihara sanggup tumbuh dan berproduksi dengan baik tanpa harus diangon.
Sejak awal tahun 90an sistem sangkar terkurung mengalami perkembangan dengan ditemukannya sistem ternak belibis tanpa air yang mengadopsi contoh pemeliharaan ayam petelur dimana bebek/itik hanya disediakan air minum saja tanpa disediakan tempat untuk bermain atau mandi.
Sistem ternak belibis tanpa air dikenal dengan sebutan "sistem kering" untuk membedakannya dengan ternak belibis "sistem basah" yang masih menyediakan air/kolam untuk mandi bebek.
Sistem kering mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
• Berkurangnya anyir dari sangkar yang menyengat.
• Produksi telur menjadi lebih banyak.
• Menghemat penggunaan lahan.
Pemeliharaan bebek/itik petelur terbagi dalam tiga fase untuk melihat sistem mana yang lebih baik digunakan.
• Fase starter (usia 0 - 1 bulan)
• Fase grower (1 bulan - 6 bulan)
• Fase layer/produksi (6 bulan - afkir)
Ternak belibis petelur dengan istem kering lebih cantik diterapkan untuk fase starter dengan alasan anakan belibis pada fase tersebut terutama pada usia 1-5 hari belum bisa mengatur suhu tubuhnya, padahal itik merupakan binatang homothermal yang harus mempertahankan suhu tubuhnya semoga tetap stabil, sebab kalau hingga terjadi kegagalan dalam mempertahankan suhu tubuhnya maka keunggulan genetik itik/bebek tidak akan muncul dan sanggup berakibat timbulnya banyak sekali macam penyakit menyerupai lumpuh atau bahkan mengalami kematian.
Sedangkan untuk fase grower lebih cantik memakai sistem berair sebab pada fase tersebut bebek/itik sudah bisa mengontrol suhu tubuhnya dan membutuhkan mandi untuk perkembangan dan kesehatan bulu-bulunya.
Bebek/itik peliharaan yang tidak mendapat kanal mandi ketika fase grower akan mengalami pertumbuhan bulu yang tebal dengan badan yang gemuk sebab kurang beraktivitas. Tidak adanya kanal air untuk mandi juga akan mendorong timbulnya kanibalisme sesama itik akhir sisa pakan yang melekat pada bulu-bulu bebek/itik.
Bulu belibis yang tidak mendapat cukup air untuk mandi juga akan menjadi kusam dan tidak rapi sebab belibis tidak pernah menyisir bulu-bulunya sehabis mandi. Biasanya sesudah mandi, belibis akan menggigit kelenjar minyak yang terletak pada pangkal ekor/brutu semoga mengeluarkan minyak untuk melapisi bulu-bulunya sehingga menjadi mengkilap/kalis.
Pada fase layer/produksi, kalau tujuan pemeliharaan belibis petelur yaitu untuk menghasilkan telur konsumsi, sebaiknya memakai sistem kering sebab hampir semua pakan yang diberikan akan dicerna dan di olah menjadi telur. Tapi kalau tujuan pemeliharaan belibis petelur yaitu untuk menghasilkan telur tetasan, sebaiknya memakai sistem basah.
Menurut sebuah penelitian, bahwa bebek/itik yang dipelihara dengan sistem berair cenderung akan menghasilkan telur dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan telur dari belibis yang dipelihara dengan sistem kering. Hal itu sanggup dilihat dari bobot telur, bobot kuning telur, tebal kerabang, warna kuning telur dan specifik gravitity (berat jenis).
Meskipun hal itu juga dipengaruhi oleh contoh pakan yang diberikan, namun secara umum kita sanggup menyimmpulkan bahwa telur dengan sistem pemeliharaan berair lebih baik untuk ditetaskan.
Sistem berair juga memperbesar intensitas itik untuk kawin/pembuahan sebab intinya itik lebih suka melaksanakan acara kawin dengan adanya kanal air.
Kemudian pada ketika demam isu hujan, itik yang terbiasa mendapat kanal air untuk mandi lebih tahan terhadap datangnya demam isu penghujan dibandingkan dengan itik yang dipelihara dengan sistem kering. Produksi telurnya juga tidak mengalami penurunan yang drastis.
Pengamatan pada belibis yang mempunyai kanal mandi/terdapat bak didalam kandanganya juga menyimpulkan bahwa ketika hujan tiba itik akan berteduh dan tidak terlalu bahagia dengan air hujan bila telah menginjak fase layer/produksi.
Sistem berair juga menghindarkan belibis dari imbas panas yang berlebihan (heat stres) ketika demam isu kemarau sebab adanya bak yang sanggup dipakai belibis untuk menurunkan suhu tubuhnya.
Heat stres/ganguan suhu badan yang berlebihan dari suhu normal umumnya menyerang itik cukup umur yang telah mempunyai bulu lengkap, sebab belibis akan kesulitan untuk membuang panas tubuhnya bila tidak ada bak untuk mandi.
Bebek/itik yang mengalami heat stres akan lebih sering membuka paruhnya dan lebih sering minum sehingga konsumsi pakan akan berkurang yang berujung pada penurunan produksi telur, atau kalau heat stres terlalu tinggi maka bisa berujung pada kematian.
Sistem berair juga menciptakan bebek/itik merasa nyaman sehingga lebih tahan terhadap stres dibandingkan dengan bebek/itik yang dipelihara dengan sistem kering.
Jadi, kalau dibandingkan lebih cantik mana antara pemeliharaan belibis dengan sistem kering dan dengan sistem basah, maka jawabannya tentu lebih baik sistem berair sebab belibis sanggup hidup menyerupai kodratnya yang lebih suka beraktivitas di air.
Dari paparan diatas, semua sistem pemeliharaan baik sistem kering maupun sistem berair mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tinggal bagaimana situasi dan kondisi lingkungan sangkar belibis berada, apakah lebih memungkinkan memakai sistem berair atau sistem kering.
Baca juga:
Panduan lengkap beternak kelinci pedaging
Panduan lengkap beternak Ayam Joper
Cara terbaik semoga sukses dalam budidaya ikan bawal
Demikian gosip wacana "Cara yang benar dalam beternak belibis petelur didalam kandang". Untuk gosip lain seputar ternak bebek/itik, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar