Minggu, 31 Januari 2016

Perawatan Kapas Tembak Supaya Dapat Gacor Dan Buka Ekor

Kapas Tembak (KT) ialah burung masteran yang banyak dicari dan dipelihara oleh para Kicau Mania untuk dijadikan sebagai masteran sekaligus juga untuk dilombakan.

Suara tembakan rapat dan crecetan tajam dari Kapas Tembak memang terdengar sangat lebih banyak didominasi ketika dinyanyikan oleh burung jenis lain di arena lomba burung kicau. Maka tidak heran jikalau banyak pemain lapangan yang mengandalkan bunyi Kapas Tembak untuk melengkapi bahan isian gacoannya.

Kapas Tembak ialah jenis burung pemakan buah-buahan dan serangga. Sama ibarat Cucak Jenggot, burung ini sangat gampang dipelihara alasannya sanggup menyesuaikan diri dengan cepat pada lingkungan barunya. Bentuk fisik dan bunyi Kapas Tembak juga sangat ibarat dengan Cucak Jenggot.

Kelebihan Kapas Tembak dari Cucak Jenggot ialah pada suaranya yang lebih tajam dan lebih rapat serta mempunyai gaya buka ekor ketika berkicau, sehingga menciptakan Kapas Tembak terlihat lebih gagah dan atraktif ketika berkicau, serta mempunyai mental fighter yang lebih tangguh dibanding Cucak Jenggot.

Seperti halnya gaya buka sayap (nggaruda) pada Trucukan, dan gaya ngentrok pada Cucak Ijo (CI), gaya buka ekor pada Kapas Tembak juga merupakan sikap burung ini dalam menjaga wilayah teritorialnya. Dengan berkicau sambil buka ekor, Kapas Tembak seolah ingin memperlihatkan bahwa dialah yang menguasai wilayah tersebut.

Hampir semua Kapas Tembak akan memperlihatkan gaya/perilaku buka ekor apabila kondisi burung sudah memenuhi berberapa kriteria berikut ini:

• Kapas Tembak dalam kondisi fisik yang fit,  tidak kurang gizi dan tidak dalam kondisi mabung/ngurak serta tidak dalam kondisi sedang sakit.

• Burung sudah mapan dan sudah gacor.

• Kapas Tembak yang sudah remaja lebih sering memperlihatkan gaya/perilaku buka ekor, sedangkan gaya/perilaku buka ekor yang ditunjukkan oleh Kapas Tembak yang masih muda ialah sikap dimana burung dalam tahap mempelajari kondisi lingkungan sekitarnya. Misalnya, ada burung remaja didekatnya yang terlihat bergaya buka ekor, maka Kapas Tembak muda tersebut biasanya akan mengikuti gaya buka ekor dari Kapas Tembak remaja tersebut.

Kapas Tembak yang berkicau sambil bergaya buka ekor memang terlihat lebih gagah dan atraktif, apalagi jikalau hal itu ditunjukkan pada ketika dilombakan, maka sanggup dipastikan akan memperlihatkan nilai tambah untuk Kapas Tembak tersebut.

Untuk melatih Kapas Tembak semoga mau buka ekor bahwasanya cukup mudah, yaitu dengan selalu menjaga kondisi kesehatan Kapas Tembak dan juga sering melatihnya dengan mempertemukan Kapas tembak tersebut dengan Kapas Tembak yang sudah lebih mapan setidaknya seminggu sekali.

Sedangkan untuk perawatan harian semoga Kapas Tembak gacor bahwasanya tidak berbeda jauh dengan perawatan burung-burung pemakan buah lainnya ibarat Cucak Jenggot, Cucak Ijo (CI) dan Trucukan.

Perawatan harian Kapas Tembak semoga cepat gacor:

• Setiap jam 05.00 pagi embunkan Kapas Tembak untuk menghirup udara segar, alasannya suasana pagi hari ketika Matahari mulai terbit merupakan waktu paling favorit bagi burung-burung di alam liar untuk berkicau, jadi tujuan utama dari pengembunan ialah untuk mengingatkan burung pada suasana alami dihabitat aslinya semoga burung terpancing untuk berkicau.

• Jam 07.00 pagi burung dimandikan dengan menggunakan semprotan atau menggunakan cepuk semoga burung mandi sendiri. Akan lebih baik lagi kalau dibiasakan untuk mandi dibak keramba.

• Bersihkan kandangnya kemudian sediakan pisang atau pepaya dan ganti air minumnya dengan yang baru. Sebelum diberikan pada burung, sebaiknya permukaan pisang atau pepaya diolesi dengan madu murni terlebih dulu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Kapas Tembak.

• Setelah final mandi, angin-anginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Berikan jangkrik 3 ekor, ulat hongkong (UH) 3 ekor, dan kroto segar cukup diberikan seminggu dua kali saja dengan porsi satu cepuk untuk sekali pemberian.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, gres dijemur secukupnya saja hingga burung terlihat mangap dan gelisah. Pada ketika dijemur sebaiknya voer, buah dan air minumnya tetap diberikan.

• Setelah final dijemur, gantang Kapas Tembak ditempat yang teduh, usahakan ditempatkan didekat bunyi gemercik air semoga burung merasa nyaman dan terpancing untuk berkicau.

• Sore harinya sangkar dibersihkan lagi, berikan jangkrik 3 ekor dan ulat hongkong (UH) 3 ekor. Setelah selesai, kemudian burung dikerodong untuk istirahat.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten semoga Kapas Tembak cepat gacor dan buka ekor.

Baca juga:

Perbedaan Cucak Jenggot dan Kapas Tembak

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Kacer

Perawatan khusus untuk Cucak Ijo (CI) mabung

Demikian gosip perihal "Perawatan Kapas tembak semoga sanggup gacor dan buka ekor". Untuk gosip lain seputar Kapas Tembak, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kapas Tembak buka ekor

Jumat, 29 Januari 2016

Tips Perawatan Jalak Putih/Jalak Pito Semoga Cepat Gacor

Jalak Putih/Jalak Pito yaitu salah satu burung yang mejadi favorit para penghobi burung di tanah air. Jalak Putih/Jalak Pito termasuk jenis burung hias alasannya yaitu warna bulu dan bentuk fisiknya yang indah. Tapi burung ini juga termasuk jenis burung kicauan alasannya yaitu suaranya juga manis dan sanggup menirukan bunyi dari burung-burung lain serta suara-suara lain yang sering didengarnya, sama ibarat halnya Jalak Suren Jawa/Jalak Suren Lokal yang merupakan burung isian.

Tapi bila dibandingkan dengan Jalak Suren Jawa (Lokal), Jalak Putih/Jalak Pito mempunyai kelebihan pada bentuk fisiknya yang indah serta gaya berkicaunya yang lebih atraktif. Maka tidak heran bila harga Jalak Putih/Jalak Pito lebih mahal dari Jalak Suren Jawa (Lokal).

Jalak Putih/Jalak Pito termasuk burung yang cerewet, sama ibarat kebanyakan burung jenis Jalak lainnya, bila dirawat dengan baik niscaya akan gacor sepanjang hari.

Perawatan harian Jalak Putih/Jalak Pito biar cepat gacor:

• Sebaiknya pilih Jalak Putih/Jalak Pito yang berjenis kelamin jantan alasannya yaitu bunyi kicauannya lebih manis dan lebih bervariasi. Walaupun Jalak Putih/Jalak Pito betina juga sanggup gacor, tapi bunyi kicauannya cenderung lebih tipis dan monoton.

• Embunkan Jalak Putih/Jalak Pito setiap pagi biar burung menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang menjadi waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau.

• Jika cuaca cerah, mandikan Jalak Putih/Jalak Pito setiap hari sekitar jam 07.00 atau 08.00 pagi dengan menggunakan sprayer atau mandikan dibak keramba sesuai kebiasaan. Campurkan shampo khusus untuk burung sesuai dosis pada kemasannya kedalam air sprayer agar bulunya tetap lembut, halus dan cerah serta untuk mencegah sekaligus membasmi kutu dan basil pada bulu Jalak Putih/Jalak Pito.

• Sambil menunggu Jalak Putih mandi, kandangnya dibersihkan dari semua kotoran dan siapkan pakannya berupa voer dan buah-buahan ibarat pepaya atau pisang. Sebelum diberikan, terlebih dulu permukaan pisang atau pepaya di olesi dengan madu murni untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Jalak Putih/Jalak Pito. Ganti air minumnya dengan yang gres setiap hari alasannya yaitu Jalak Putih sangat suka bermain air didalam cepuk.

• Setelah jawaban dimandikan, burung di angin-anginkan terlebih dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Berikan jangkrik sebanyak 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 10 ekor sebagai Ekstra fooding (EF) hariannya.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian lakukan penjemuran selama kurang lebih satu jam kalau kondisi cuaca sangat terik, tapi kalau kondisi cuaca tidak begitu terik, penjemuran sanggup dilakukan lebih dari satu jam.

• Setelah jawaban dijemur, kemudian burung digantang ditempat yang teduh dan berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk. Kroto sanggup diberikan 2-3 kali seminggu untuk menaikkan birahinya sehingga burung menjadi lebih rajin bunyi.

• Berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekali untuk menjaga kondisi Jalak Putih biar selalu fit dan rajin berkicau.

• Lakukan pemasteran untuk menambah variasi bunyi Jalak Putih/Jalak Pito. Pemasteran sanggup memakai burung-burung masteran dan sanggup juga dengan memakai bunyi Mp3.

Tapi biar lebih efektif, pemasteran sebaiknya dengan memakai burung-burung masteran dengan cara menggantang Jalak Putih/Jalak Pito bersama dengan burung-burung masteran yang kita sukai setiap harinya.

• Pada sore hari kandangnya kembali dibersihkan, alasannya yaitu Jalak Putih/Jalak Pito nafsu makannya cukup rakus sama ibarat jenis Jalak lainnya sehingga kotorannya juga cukup banyak dan cepat menumpuk didasar kandang. Setelah kandangnya dibersihkan, berikan jangkrik 5 ekor dan juga ulat hongkong (UH) sebanyak 10 ekor, kemudian burung di angin-anginkan dulu sebentar kemudian dikerodong untuk istirahat.

Agar Jalak Putih/Jalak Pito cepat gacor, burung harus dibentuk nyaman dengan lingkungan dan juga kandangnya. Sebaiknya Jalak Putih/Jalak Putih ditempatkan dikandang yang berukuran agak besar biar burung merasa nyaman an sanggup lebih leluasa bergerak.

Baca juga:

Ciri-ciri Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina

Doping untuk Cucak ijo (CI) biar semakin gacor dan ngentrok

Perawatan Kapas tembak biar sanggup gacor dan buka ekor

Demikian isu ihwal "Tips perawatan Jalak Putih/Jalak Pito biar cepat gacor". Untuk isu lain seputar burung Jalak, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Putih/Jalak Pito

Kamis, 28 Januari 2016

Ciri-Ciri Perbedaan Murai Kerikil (Mb) Jantan Dan Betina Trotolan

Sampai ketika ini Murai Batu (MB) masih menjadi primadona dikalangan Kicau Mania. Walaupun harganya tergolong cukup mahal, tapi tidak menyurutkan minat para penggemar burung ini untuk tetap memeliharanya. Tapi harga yang mahal tersebut memang sebanding dengan kualitas dari burung fighter berekor panjang ini.

Banyak penggemar burung ini yang lebih menentukan untuk memelihara Murai Batu (MB) dari trotolan daripada Murai Batu Muda Hutan (MH), alasannya alasannya Murai Batu yang dipelihara dari trotolan lebih gampang dibuat sesuai impian kita dan juga lebih cepat jinak serta lebih cepat gacor alasannya dari kecil sudah terbiasa dengan lingkungan Manusia dan berinteraksi dengan Manusia.

Sedangkan Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) lebih sulit dibuat alasannya karakternya yang sangat liar dan membutuhkan waktu yang cukup usang semoga Murai Batu Muda Hutan (MH) sanggup hingga mapan dan berani berkicau dengan lantang (ngeplong).

Tapi jikalau kita menentukan untuk memelihara Murai Batu (MB) trotolan, maka perlu kejelian untuk mengetahui jenis kelaminnya. Karena jikalau kita memelihara Murai Batu tersebut untuk tujuan dilombakan atau untuk dinikmati suaranya, maka kita harus menentukan yang berjenis kelamin jantan, alasannya hanya Murai Batu jantanlah yang sanggup berkicau merdu dan lantang dengan banyak variasi kicauan.

Dan berikut ini ialah Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan jantan dan betina yang sanggup dipakai sebagai panduan sebelum kita tetapkan untuk membeli dan memeliharanya.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan jantan:

• Bentuk kepala tampak lebih lebar/ceper dan lebih besar dari pada yang betina.

• Mata terlihat lebih besar dan melotot dengan sorot mata yang tajam.

• Bentuk paruh lebih tebal dan lebih panjang. Kalau dilihat dari atas, bab pangkal paruhnya terlihat lebih lebar.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bab kepala dan punggung terlihat lebih pekat/legam dan mengkilap kebiruan ketika terkena cahaya Matahari.

• Bulu pada bab dadanya berwarna kuning tegas/kontras dengan warna totol hitam dibagian lehernya berwarna hitam legam/pekat.

• Postur badan Murai Batu (MB) jantan trotolan rata-rata lebih besar/bongsor dan selalu bangun tegak membusungkan dada.

• Suara cetrekannya terdengar lebih ngebas, panjang dan kencang.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan betina:

• Bentuk kepala tampak bundar dan lebih kecil dari yang jantan.

• Mata terlihat lebih kecil/sipit dengan sorot mata yang terkesan sayu.

• Paruh lebih tipis dan lancip kalo dilihat dari atas kepalanya.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bab kepala dan punggung cenderung berwarna hitam keabu-abuan.

• Warna bulu dadanya tampak kuning pucat/pudar dan cenderung agak keputih-putihan.

• Garis-garis totol hitam dileher berwarna hitam keabu-abuan dan lebih pudar.

• Postur tubuhnya relatif lebih kecil dari yang jantan.

• Suara cetrekannya lebih lemah dan terdengar cempreng.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan jantan dan betina di atas sanggup kita jadikan sebagai rujukan ketika kita berniat memelihara Murai Batu trotolan, tapi tidak sanggup dipastikan akurat 100% alasannya ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi bentuk fisiknya, terutama faktor keturunan dari anakan Murai Batu tersebut.

Agar lebih aman, sebaiknya belilah Murai Batu (MB) trotolan pada pedagang atau penangkar yang sudah terpercaya semoga kita mendapat jaminan bahwa Murai Batu trotolan yang kita beli tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan, dan kalaupun Murai Batu (MB) trotolan yang kita beli tersebut sehabis kita pelihara ternyata berjenis kelamin betina, nantinya sanggup dikembalikan/ditukar jikalau sudah ada perjanjian sebelumnya.

Baca juga:

Perbedaan Murai Batu Medan super (Lokal) dan Murai Batu import

Kunci sukses Murai Batu (MB) lapangan

Cara merawat burung Cililin semoga cepat gacor

Demikian info wacana "Ciri-ciri perbedaan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan". Untuk informaai lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Trotolan Murai Batu (MB) jantan dan betina

Rabu, 27 Januari 2016

Mengenal Perbedaan Perkutut Lokal Dan Perkutut Bangkok

Jika dilihat sekilas, penampilan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok hampir tidak ada bedanya. Tapi kalau diperhatikan lebih seksama bersama-sama ada beberapa ciri-ciri yang membedakan antara Perkutut Lokal orisinil dengan Perkutut Bangkok. Ciri-ciri tersebut antara lain:

Ciri-ciri umum Perkutut Lokal:

• Jika diperhatikan, warna bulu Perkutut Lokal lebih didominasi warna coklat.

• Secara umum, postur badan Perkutut Lokal lebih kecil dibanding Perkutut Bangkok.

• Bentuk kepala Perkutut Lokal tampak lebih kecil dengan bentuk membulat dan leher yang lebih pendek.

• Perkutut Lokal mempunyai ekor yang agak panjang dan ujungnya lebih lancip.

• Terdapat garis-garis halus pada potongan lehernya dan warna bulu dadanya terlihat lebih gelap.

• Selaput kulit pada lingkar mata Perkutut Lokal lebih kecil dan tipis dengan warna abu-abu sedikit kebiruan.

• Bentuk kaki Perkutut Lokal rata-rata lebih pendek dan berwarna ungu atau merah kehitaman.

• Rata-rata Perkutut lokal berasal dari tangkapan hutan, jadi kebanyakan Perkutut Lokal tidak menggunakan gelang kaki (ring).

• Suara Perkutut Lokal cenderung kecil dan tipis dengan irama yang cepat dan bunyi ujung (kung) yang kebanyakan patah.

Ciri-ciri umum Perkutut Bangkok:

• Warna dan corak bulu Perkutut Bangkok memang hampir sama dengan Perkutut Lokal, tapi kalau diperhatikan lebih seksama, warna bulu Perkutut Bangkok cenderung lebih cerah/coklat keputihan.

• Bentuk kepala Perkutut Bangkok tampak lebih besar dan papak dengan leher yang panjang.

• Perkutut Bangkok mempunyai ekor yang lebih pendek dengan ujung ekor yang tumpul/papak.

• Warna bulu pada potongan dadanya lebih cerah.

• Selaput kulit disekitar mata lebih lebar dan tebal dengan warna yang lebih pucat.

• Warna kaki Perkutut Bangkok rata-rata merah keunguan dan lebih panjang.

• Perkutut Bangkok dihasilkan dari penangkaran, jadi rata-rata Perkutut Bangkok menggunakan gelang kaki (ring) sebagai identitas burung dan penangkarannya.

• Suara Perkutut bangkok cenderung lebih besar, tebal dan ngebass. Irama dan ketukannya juga terperinci dan serasi dengan bunyi ujung (kung) panjang dan ndlosor.

Sekarang ini para penggemar Perkutut lebih banyak yang menentukan untuk memelihara Perkutut Bangkok, alasannya sebab yang menjadi patokan sari bunyi Perkutut yaitu pada bunyi depan, bunyi tengah dan bunyi belakangnya.

Tarikan bunyi depan Perkutut Bangkok yang lebih panjang dengan bunyi yang jernih menjadi daya tarik utama dari Perkutut import tersebut.

Untuk memenuhi tuntutan para penggemar Perkutut, maka Perkutut Bangkok hadir sebagai tanggapan yang jadinya justru menggusur popularitas Perkutut Lokal di Negeri sendiri.

Kualitas bunyi anggungannya menjadi ciri tersendiri dari Perkutut Bangkok yang terbukti lebih sanggup di andalkan daripada Perkutut Lokal.

Walaupun secara fisik sulit dibedakan dengan Perkutut Lokal sebab corak warna pada bulu-bulunya yang sangat mirip.  Dari segi suara, maka akan sangat gampang untuk membedakan keduanya.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Tips perawatan Jalak Putih/Jalak Pito biar cepat gacor

Doping untuk Cucak ijo (CI) biar semakin gacor dan ngentrok

Demikian sedikit gosip wacana "Mengenal perbedaan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok". Untuk gosip lain seputar Perkutut, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok

Murai Watu Trotolan Hutan Vs Murai Watu Trotolan Penangkaran

Murai Batu (MB) trotolan, baik itu trotolan hutan maupun trotolan dari penangkaran ialah sebutan untuk anakan Murai Batu yang masih berusia dibawah 5 bulan. Pada usia tersebut anakan Murai Batu sedang dalam masa menjelang pergantian bulu, dari bulu trotol menjadi dewasa.

Murai Batu (MB) trotolan hutan ialah anakan Murai Batu yang berasal dari tangkapan hutan yang merupakan hasil perkembang biakan alami dari indukan Murai Batu di alam liar.

Sedangkan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran/peternakan ialah anakan Murai Batu yang dihasilkan dari campur tangan Manusia (Peternak) dalam menjodohkan indukannya.

Pada usia yang sama, kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakter dan perilakunya juga sangat berbeda dan hal itu disebabkan lantaran faktor lingkungan dimana keduanya berguru dan berkembang.

Faktor lingkungan memang sangat kuat terhadap pembentukan mental, karakter, dan sikap dari anakan/trotolan Murai Batu (MB). Karena anakan Murai Batu akan berguru dan berkembang dari lingkungan dimana mereka tinggal.

Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan ihwal kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut untuk membandingkan dan menentukan jenis trotolan mana yang sesuai dengan selera kita untuk dipelihara.

Dan berikut ini ialah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Murai Batu (MB) trotolan hutan dan ternakan:

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena berasal dari lingkungan hutan dengan kehidupan yang keras dan perubahan cuaca/iklim yang dialaminya, serta persaingan perebutan wilayah dan sumber makanan dengan burung-burung lainnya selama berada dihabitat aslinya, menciptakan mental dan fisik Murai Batu (MB) trotolan hutan menjadi sangat tangguh, tidak gampang terjangkit penyakit dan bisa bertahan disegala kondisi.

Murai Batu (MB) trotolan hutan terlatih untuk bisa bertahan hidup dilingkungan yang keras dengan banyak sekali ancaman dan ancaman dari predator yang mengancam setiap ketika serta persaingan dengan sesama Murai Batu lainnya. Hal itu menyebabkan Murai Batu trotolan hutan lebih berangasan serta mempunyai abjad fighter yang kuat.

Kelebihan lain dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) ialah pada kualitas kicauanya yang lebih alami dan bervariasi dengan isian bunyi hutan (suara alas) yang dipelajari dari induknya dan juga dari suara-suara lain disekitarnya ketika masih berada di alam bebas.

Hal itu menciptakan Murai Batu (MB) trotolan hutan mempunyai bunyi isian alami hutan (suara alas) yang lebih bervariasi dibandingkan Murai Batu ternakan, sehingga meskipun usianya masih dibawah 5 bulan tapi kemampuan berkicaunya sudah sangat bagus.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena habitat aslinya ialah hutan rimba yang jarang dilalui Manusia, Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) mempunyai abjad yang sangat liar dan sulit untuk dijinakkan, lantaran selama dihutan sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan Manusia.

Pakan alami Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) dihabitat aslinya ialah serangga, ulat, cacing, dan binatang-binatang kecil lainnya. Murai Batu trotolan hutan sudah terbiasa mengkonsumsi jenis pakan alami yang tersedia melimpah dihabitat aslinya, sehingga ketika kita pelihara maka harus dilatih biar ngevoer terlebih dulu untuk mempermudah perawatan hariannya.

Selain itu, Murai Baru (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) rentan sekali mengalami stres, lantaran harus berpindah daerah di lingkungan gres yang gila dan sangat berbeda dengan suasana dihabitat aslinya.

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Meskipun tidak mempunyai bunyi kicauan dasar yang alami (suara alas), tetapi Murai Batu (MB) trotolan penangkaran lebih gampang dibuat lantaran rata-rata Murai Batu trotolan dari penangkaran sudah jinak. Karena dari kecil Murai Batu tersebut sudah terbiasa berinteraksi dengan Manusia sebagai perawatnya, apalagi kalau semenjak menetas sudah diloloh oleh Manusia tentunya akan lebih jinak dan sudah terbiasa mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya (sudah ngevoer).

Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran juga lebih gampang dimaster dengan suara-suara masteran yang kita inginkan. Apalagi kalau tujuan kita memelihara Murai Batu tersebut ialah untuk dilombakan, tentunya materi isiannya bisa kita sesuaikan dengan animo bunyi isian yang sesuai dengan kriteria penilain lomba burung kicau ketika ini.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Karena karakternya yang jinak, kadang Murai Batu (MB) dari penangkaran menjadi manja kalau contoh perawatannya tidak tepat. Selain itu, lantaran lingkungannya ialah lingkungan Manusia dengan banyak sekali macam bunyi yang bisa direkamnya, menciptakan bunyi kicauan Murai Batu trotolan penangkaran rawan tercampur dengan bunyi binatang-binatang lain ibarat kucing, ayam, tokek, dan lainnya yang tidak kita inginkan. Hal ini terperinci tidak baik lantaran akan merusak keaslian dari bunyi Murai Batu tersebut.

Kekurangan lainnya dari Murai Batu (MB) penangkaran ialah daya tahan badan dan staminanya yang tidak setangguh Murai Batu trotolan hutan. Karena pada awal-awal masa pertumbuhannya, Murai Batu dari penangkaran tidak mendapat nutrisi yang lengkap dari induknya, dan hanya mengandalkan sajian pakan yang disediakan oleh peternak yang tentunya tidak bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi dari Murai Batu tersebut.

Berbeda dengan Murai Batu (MB) trotolan hutan yang dirawat induknya dan mendapat semua nutrisi alami yang diharapkan selama masa pertumbuhannya, tentu balasannya akan jauh berbeda.

Untuk soal harga, Murai Batu (MB) trotolan penangkaran lebih mahal dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH).

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perbedaan Murai Batu Medan super (Lokal) dan Murai Batu import

Kunci sukses Murai Batu (MB) lapangan

Demikian sedikit gosip ihwal "Murai Batu trotolan hutan vs Murai Batu trotolan penangkaran". Untuk gosip lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB trotolan hutan dan MB trotolan ternak

Selasa, 26 Januari 2016

Mengenal Ciri-Ciri Dan Kelebihan Murai Watu Lampung

Murai Batu (MB) Lampung mempunyai ciri-ciri yang hampir sama dengan Murai Batu asal Sumatera lainnya. Hanya saja, ukuran ekor Murai Batu Lampung cenderung lebih pendek dari Murai Batu Medan atau Murai Batu Aceh, walaupun ada juga Murai Batu Lampung yang mempunyai ekor cukup panjang yang biasa disebut dengan istilah Murai Batu Lampung super.

Tapi berbeda dengan ekor Murai Batu (MB) Medan yang bentuknya melengkung pada ujungnya, ekor Murai Batu Lampung bentuknya lurus dari pangkal hingga ujung ekornya dan tidak mekar.

Ukuran ekor Murai Batu (MB) Lampung yang pendek tersebut justru menawarkan laba tersendiri alasannya menciptakan Murai Batu Lampung sanggup bergerak lebih atraktif ketika sedang bertarung dan tidak membuatnya cepat lelah alasannya tidak terbebani oleh ekornya.

Namun ada dua pendapat ihwal ukuran ekor Murai Batu (MB) Lampung yang pendek tersebut. Ada yang beropini kalau ukuran ekor yang lebih pendek tersebut yakni laba dari Murai Batu Lampung alasannya akan mengurangi bebannya ketika memainkan ekornya, sehingga staminanya tidak cepat terkuras, dan ada juga yang beropini kalau ekor yang pendek tersebut yakni kekurangan dari Murai Batu Lampung alasannya bila dilihat secara fisik penampilannya menjadi kurang menarik.

Murai Batu (MB) asal Sumatera memang ada beberapa jenis sesuai asal daerahnya, menyerupai dari Lampung, Jambi, Aceh dan dari tempat lainnya. Untuk teladan ekor, masing-masing Murai Batu Sumatera rata-rata mempunyai motif yang hampir sama, yaitu seluruh ekor putih bab dalam mempunyai corak hitam yang tegas dan tembus hingga batang lidinya.

Jenis teladan ekornya sendiri cukup beragam, ada yang berbentuk sudut lekukan dan ada juga yang motifnya tidak beraturan, dan biasanya disebut dengan teladan U, V, W dan lainnya.

Murai Batu (MB) Lampung mempunyai stamina yang tangguh dan juga mental yang anggun ketika bertarung bila dirawat dan dilatih dengan sempurna tentunya. Tapi Murai Batu Lampung mempunyai kelemahan pada variasi lagunya yang cenderung mengulang-ulang nada yang sama/kurang variatif.

Tapi kekurangan tersebut bisa diatasi dengan pemasteran yang sempurna dan konsisten tentunya, sehingga Murai Batu (MB) Lampung juga sanggup mempunyai bahan lagu yang lebih bervariasi.

Keunggulan yang menonjol dari Murai Batu (MB) Lampung yakni pada staminanya yang tangguh ketika bertarung dan tidak cepat lelah walaupun terus berkicau dalam waktu yang lama. Tapi untuk gaya tarungnya memang tidak seindah Murai Batu ekor panjang yang sanggup mencambuk-cambukkan ekornya. 

Ciri-ciri fisik Murai Batu (MB) Lampung:

Murai Batu (MB) Lampung mempunyai postur badan yang sedikit lebih besar dari Murai Batu Medan atau Murai Batu Aceh, tapi perbedaan dari segi fisik yang paling gampang dikenali yakni pada bab ekornya yang pendek dan lurus. Kalau dari bentuk fisik lainnya secara keseluruhan memang agak sulit untuk membedakan Murai Batu Lampung dengan Murai Batu lainnya alasannya memang hampir sama.

Ciri lainnya dari Murai Batu (MB) Lampung yakni pada gaya tarungnya yang menaik turunkan kepalanya menyerupai mencangkul menyerupai dengan gaya tarung Murai Batu Borneo, hanya saja Murai Batu Lampung yang orisinil tidak menggembungkan bulu dadanya ketika bertarung.

Kelebihan Murai Batu (MB) Lampung:

Selain mempunyai stamina yang tangguh, Murai Batu (MB) Lampung bergotong-royong juga mempunyai bunyi kicauan yang tidak kalah anggun dengan jenis Murai Batu asal Sumatera lainnya, asalkan rutin dilakukan pemasteran maka variasi lagunya juga sanggup bersaing dengan Murai Batu jenis lainnya.

Kekurangan Murai Batu (MB) Lampung:

Selain bahan lagunya yang cenderung monoton, ada satu hal lagi yang menciptakan Murai Batu (MB) Lampung kurang disukai para penggemar Murai Batu, yaitu Mental fighternya yang lemah, alasannya bila bertemu lawan yang lebih dominan, maka Murai Batu Lampung akan pribadi down mentalnya.

Jadi, untuk mengikut sertakan Murai Batu (MB) Lampung ke arena lomba, maka burung harus sudah benar-benar matang secara mental, dan minimal sudah terbiasa mengikuti Latber.

Baca juga:

Murai Batu trotolan hutan vs Murai Batu trotolan penangkaran

Ciri-ciri perbedaan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perbedaan Murai Batu Medan super (Lokal) dan Murai Batu import

Demikian informasi ihwal "Mengenal ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Lampung". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Lampung

Senin, 25 Januari 2016

Kelebihan Dan Kekurangan Murai Watu Ekor Hitam (Black Tail)

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) ketika ini cukup banyak peminatnya. Pamornya mulai terangkat semenjak banyak bermunculan jawara-jawara Murai Batu dari jenis ekor hitam pada event-event lomba burung kicau tingkat Nasiaonal.

Hal itu menciptakan minat para Kicau Mania terhadap Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) ikut meningkat mengikuti isu terkini pasar, ialah kalau ada jenis burung tertentu yang sedang ramai di arena lomba atau yang sering meraih prestasi, niscaya akan eksklusif di ikuti dengan maraknya minat penggemar yang ramai-ramai ikut memelihara jenis burung yang sama, dan hal itu tidak hanya dilakukan oleh para pemain lapangan saja tapi juga para penggemar burung rumahan juga mengikuti isu terkini tersebut.

Jika melihat dari asal habitatnya, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) banyak ditemukan dikepulauan-kepulauan kecil disekitar Pulau Sumatera dan Aceh.

Semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) dari semua wilayah rata-rata mempunyai ukuran badan yang relatif sama, ialah tidak terlalu besar. Panjang ekornya rata-rata sekitar 10-12 cm, tapi ada juga yang mempunyai panjang ekor 14-16 cm dan ada juga yang lebih panjang dan biasa dinamakan Murai Batu Nias Raja.

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) mempunyai ciri khas masing-masing sesuai tempat asalnya, contohnya saja:

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Nias mempunyai bentuk ekor hitam yang sangat mulus.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sinabang mempunyai ukuran badan agak kecil, kepala kecil, dan ukuran ekor yang paling pendek di antara Murai Batu ekor hitam lainnya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Pulau Lasia mempunyai ukuran badan lebih besar serta ukuran ekor yang agak panjang, dan kalau dilihat pada bab ekornya terdapat noktah putih yang hanya terlihat pada bab dalam bulu ekor dibagian ujungnya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang pada ke enam helai bulu ekornya mempunyai dua jenis warna ialah tiga pasang bulu ekor berwarna hitam polos dan tiga pasang bulu ekor lainnya terdapat noktah putih yang berdiameter sekitar 1 cm pada ujung ekornya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sabang mempunyai ukuran ekor lebih panjang seolah-olah dengan Murai Batu ekor hitam asal Lempuyang.

Secara umum, dari semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) tersebut mempunyai beberapa kelebihan pada Mental fighternya yang tangguh, performa tarung yang stabil, bunyi tembus melengking dengan banyak variasi, dan semakin bertambah usianya maka kualitas suaranya akan semakin anggun dan sulit untuk ditandingi oleh jenis Murai Batu ekor putih (White tail).

Dulu, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) sempat mendapat stigma negatif bahwa Murai Batu jenis ini sulit untuk bisa menjuarai lomba, sehingga menciptakan Murai Batu ekor hitam ditinggalkan oleh banyak penggemarnya dan jarang terlihat tampil pada ajang lomba burung kicau.

Namun kini, anggapan negatif tersebut telah terbantahkan dengan banyaknya Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) yang bisa berprestasi di event-event lomba bergengsi kelas Nasional.

Baca juga:

Mengenal ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Lampung

Murai Batu trotolan hutan vs Murai Batu trotolan penangkaran

Ciri-ciri perbedaan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Demikian gosip perihal "Kelebihan dan kekurangan Murai Batu ekor hitam (Black tail)". Untuk gosip lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Nias

Minggu, 24 Januari 2016

Meramal Kualitas Bunyi Perkutut Dari Katuranggannya

Perkutut lokal sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan dipercaya sanggup membawa keberuntungan atau kesialan. Perkutut lokal sering disebut sebagai Perkutut katuranggan.

Katuranggan sendiri berasal dari bahasa Jawa dari kata "Katur" yang berarti "menyampaikan" dan "Angga" yang berarti "badan". Jadi, Katuranggan yaitu pengetahuan untuk memberikan pengertian perihal sifat/karakter dari bentuk badan/fisik dari seekor Perkutut.

Meramal kualitas seekor Perkutut dengan cara melihat Katuranggannya mungkin sudah menjadi tradisi bagi para penggemar Perkutut di Indonesia semenjak jaman dulu, bahkan tidak jarang mengaitkannya dengan hal-hal mistis.

Bagi penggemar burung Perkutut, pemilihan Katuranggan ini menjadi satu hal yang sangat penting selain dari bunyi/suaranya. Hal itu disebabkan lantaran adanya kepercayaan turun temurun dari Leluhur bahwa burung Perkutut yaitu burung istimewa yang mempunyai YONI atau kekuatan ghaib yang sanggup membawa keberuntungan dan sanggup juga membawa kesialan bagi pemiliknya.

Sebetulnya Katuranggan tidak sepenuhnya berkaitan dengan hal-hal mistis, lantaran Katuranggan yaitu ilmu "titen" atau pengetahuan untuk membaca sifat/karakter dari seekor Perkutut dari bentuk fisiknya. Istilahnya, melihat isi dari kulitnya.

Dengan melihat Perkutut dari Katuranggannya, kita juga sanggup meramalkan bagaimana kualitas Perkutut tersebut, baik dari bunyi maupun performanya.

Berikut ini beberapa katuranggan Perkutut untuk meramal kualitas suaranya:

• Perkutut dengan bentuk kepala "njambe nom" (seperti buah jambe/pinang yang masih muda), diperkirakan kualitas suaranya sanggup maksimal dan keindahan suaranya akan tetap abadi dan stabil hingga Perkutut tersebut berusia tua.

• Perkutut dengan bentuk kepala "mbeton nongko" (seperti biji nangka), diperkirakan suaranya akan bertahan hingga tua, tapi kualitas keindahan suaranya tidak sanggup mencapai maksimal.

• Perkutut dengan bentuk kepala "nggobog" (bulat ibarat uang logam), diperkirakan kualitas suaranya akan terus meningkat hingga pada usia tengahan atau 3 rambahan atau sekitar 24 tahun (satu rambahan yaitu 8 tahun). Kemudian sesudah itu kualitas suaranya akan terus menurun sesuai dengan umurnya.

• Perkutut dengan bentuk kepala "mbungkul bawang" (seperti siung bawang putih), diperkirakan kualitas suaranya tidak menentu/tidak sanggup stabil, kadang sanggup elok dan mengejutkan dan kadang juga jelek/mlempem.

• Perkutut dengan bentuk kepala "nakir kuwalik" (seperti bentuk takir terbalik, takir yaitu daerah makanan/sesaji di Jawa yang terbuat dari daun pisang berbentuk persegi empat). Perkutut dengan Katuranggan ibarat itu sulit dibutuhkan bunyi terbaiknya.

• Perkutut yang bila dilihat dari samping bentuk paruhnya "ngepel" (seperti buah kapel/burahol) dan bentuk badannya "tuntut gedang" atau "njantung pisang" (seperti kuncup bunga pisang), serta bentuk ekornya meruncing dengan garis-garis bulu yang jelas, diperkirakan bunyi tengahnya (ketek) bagus, sanggup terdengar terang dan baik.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya "nggabah" (seperti gabah atau butiran padi) dan bentuk badannya "nongko sak glundung" (seperti buah nangka), serta bentuk ekornya panjang dengan garis-garis bulu yang terang tapi tumpul, diperkirakan bunyi tengahnya (ketek) agak bagus.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya "mapah gedang" (seperti pelepah pisang) dan bentuk tubuhnya "mbluluk" (seperti buah kelapa yang masih kecil) serta bentuk ekornya pendek meruncing, diperkirakan bunyi tengahnya (ketek) cukup bagus.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya "nglombok gede" (seperti cabai besar) dan bentuk tubuhnya "njagung nglobot" (seperti buah jagung yang belum dikupas kulitnya) serta bentuk ekornya panjang tapi kurang meruncing sehingga bulunya bertumpuk dengan garis-garis kurang jelas, diperkirakan bunyi tengahnya (ketek) kurang bagus.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ibarat "nglombok rawit" (seperti cabai rawit) dan bentuk tubuhnya "wungkal gerang" (seperti watu asahan pisau yang sudah aus penggalan tengahnya) serta bentuk ekornya mekar ibarat kipas, diperkirakan bunyi bunyi tengahnya (ketek) tidak bagus, tapi kelebihannya mempunyai bunyi yang tebal.

Baca juga:

Mengenal perbedaan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok

Perawatan yang sempurna untuk Perkutut pada ketika mabung/ngurak

Manfaat kencur dan merica untuk menciptakan Perkutut rajin manggung

Demikian info perihal "Meramal kualitas bunyi Perkutut dari katuranggannya". Untuk info lain seputar Perkutut, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut Lokal

Sabtu, 23 Januari 2016

Kelebihan Murai Kerikil Balak

Anggapan banyak orang kalau Murai Batu (MB) Balak mempunyai keistimewaan/kelebihan pada volume suaranya yang tembus melengking dengan lagu bervariasi mungkin tidak berlebihan, sebab Murai Batu Balak merupakan perpaduan dari dua jenis Murai Batu terbaik di Indonesia. Perpaduan tersebut tentunya akan saling melengkapi antara kualitas Murai Batu ekor putih (White tail) dan kualitas Murai Batu ekor hitam (Black tail) yang dipadukan menjadi satu.

Sebelum kita membahas wacana Murai Batu (MB) Balak, terlebih dulu kita harus mengetahui dulu ibarat apa struktur dan referensi ekor Murai Batu (MB).

Struktur bulu ekor Murai Batu (MB) terdiri dari dua bagian, yaitu:

• Ekor penyangga

Bentuknya kecil-kecil dengan ukuran yang lebih pendek dari ekor lainnya dan letaknya dibagian bawah/samping yang berfungsi sebagai penyangga/penahan ekor utama.

• Ekor utama

Bentuknya lebih panjang, terletak dibagian atas/tengah yang menjadi mahkota dari seekor Murai Batu (MB).

Berdasarkan warna ekornya, Murai Batu (MB) di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis yaitu:

1. Murai Batu (MB) ekor putih (White rumped shama).

2. Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail shama).

Murai Batu (MB) ekor putih (White tail), mempunyai struktur ekor 4 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 2 pasang bulu ekor utama berwarna hitam, dan ada juga yang mempunyai struktur ekor 3 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 3 helai bulu ekor utama yang berwarna hitam.

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail), semua bulu ekornya berwarna hitam, baik bulu ekor penyangga maupun bulu ekor utama, dengan referensi struktur 4 pasang bulu ekor penyangga dan 2 pasang bulu ekor utama. Dan ada juga yang mempunyai referensi struktur 3 pasang bulu ekor penyangga dan 3 pasang bulu ekor utama.

Selain dua jenis Murai Batu (MB) berdasarkan warna bulu ekornya tersebut, masih ada satu lagi jenis Murai Batu yang mempunyai referensi ekor dengan perpaduan warna antara ekor hitam dan ekor putih pada potongan bulu ekor penyangganya, atau yang biasa disebut Murai Batu Balak.

Murai Batu (MB) Balak dibedakan lagi menjadi beberapa macam berdasarkan jumlah ekor balaknya, antara lain:

• Murai Batu (MB) Balak dua, jikalau terdapat 2 helai bulu ekor yang mempunyai perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.

• Murai Batu (MB) Balak empat, jikalau terdapat 4 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.

• Murai Batu (MB) Balak enam, jikalau terdapat 6 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.

• Murai Batu (MB) Balak delapan jikalau terdapat 8 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.

Menurut warta yang berkembang dikalangan penghobi Murai Batu (MB), bahwa Murai Batu Balak ialah jenis Murai Batu langka yang punya keistimewaan/kelebihan pada vokalnya yang tembus melengking dengan variasi lagu yang melimpah.

Menurut pendapat dari para pakar Murai Batu (MB), bahwa terjadinya fenomena Murai Batu Balak merupakan hasil dari kawin silang alami antara Murai Batu ekor putih (White tile) dengan Murai Batu ekor hitam (Black tile), Karena kemungkinan adanya migrasi/perpindahan kawasan tinggal yang terjadi dihabitat dari masing-masing kedua jenis Murai Batu tersebut.

Misalnya Murai Batu (MB) Nias raja yang mempunyai ekor balak alami dan bukan merupakan hasil kawin silang yang dihasilkan dari penangkaran. Murai Batu ini berasal dari Pulau Nias yang mempunyai ekor balak/ada noktah putih pada potongan ujung dari ekor penyangganya, padahal Pulau Nias merupakan sentra habitat dari Murai Batu ekor hitam.

Kemungkinan hal itu terjadi sebab adanya migrasi dari Murai Batu (MB) ekor putih ke wilayah Pulau Nias yang merupakan habitat Murai Batu ekor hitam dan terjadi perkawinan antara kedua jenis Murai Batu tersebut yang menghasilkan keturunan dengan referensi ekor penyangganya mempunyai perpaduan warna hitam dan putih yang biasa disebut Murai Batu Nias raja.

Sebaliknya Murai Batu (MB) ekor hitam juga sanggup ditemukan di beberapa wilayah di Aceh yang sebagain besar daerahnya merupakan habitat dari Murai Batu ekor putih, namun juga banyak ditemukan Murai Batu asal Aceh yang mempunyai referensi ekor balak.

Jadi kesimpulannya, Murai Batu (MB) Balak ialah keturunan dari hasil kawin silang antara Murai Batu ekor putih dengan Murai Batu ekor hitam, baik yang terjadi secara alami dihabitat aslinya, maupun yang dhasilkan dari penangkaran dengan campur tangan Manusia (peternak).

Baca juga:

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Mengenal ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Lampung

Murai Batu trotolan hutan vs Murai Batu trotolan penangkaran

Demikian informasi wacana "Kelebihan Murai Batu Balak". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Balak

Jumat, 22 Januari 2016

Murai Kerikil Lampung Super Vs Murai Kerikil Lampung Semi

Untuk kini ini, Murai Batu (MB) orisinil Lampung sudah sangat sulit ditemukan alasannya ialah populasinya di alam bebas sudah sangat langka bahkan sanggup dikatakan nyaris punah.

Tapi bila kita lihat dipasar-pasar burung di Indonesia, gampang sekali kita temui Murai Batu (MB) yang dikatakan sebagai Murai Batu Lampung, Lampung super dan Lampung semi.

Murai Batu (MB) Lampung dan Lampung super ialah dua jenis Murai Batu dari habitat yang sama di Pulau Sumatera. Istilah Murai Batu Lampung dan Lampung super tersebut ialah penyebutan dari para pedagang untuk membedakan antara Murai Batu Lampung ekor pendek dan Murai Batu Lampung ekor panjang, sekaligus untuk membedakan harga jualnya.

Harga jual Murai Batu (MB) Lampung ekor panjang/Lampung super memang lebih tinggi dari Murai Batu Lampung biasa/ekor pendek, alasannya alasannya ialah para penggemar lebih menyukai Murai Batu yang mempunyai ekor panjang menjuntai.

Murai Batu (MB) Lampung dan Lampung super mempunyai spesifikasi yang sama, dari segi suara, mental, maupun gaya tarungnya, alasannya ialah keduanya memang berasal dari jenis dan habitat yang sama. Yang membedakan dari keduanya hanya pada ukuran ekornya saja.

Murai Batu (MB) Lampung mempunyai postur tubuh yang sedikit lebih besar dari Murai Batu Medan atau Murai Batu Aceh, tapi perbedaan dari segi fisik yang paling gampang dikenali ialah pada bab ekornya yang lebih pendek dan cenderung lurus dari pangkal hingga ujungnya.

Kalau dilihat dari bentuk fisik lainnya secara keseluruhan memang agak sulit untuk membedakan Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu asal Sumatera lainnya alasannya ialah memang hampir serupa.

Ciri lainnya dari Murai Batu (MB) Lampung ialah pada gaya tarungnya yang menaik turunkan kepalanya menyerupai mencangkul menyerupai dengan gaya tarung Murai Batu Borneo/Kalimantan, hanya saja Murai Batu Lampung yang orisinil tidak menggembungkan bulu dadanya ketika bertarung.

Sedangkan Murai Batu (MB) Lampung semi, bahwasanya bukanlah Murai Batu yang berasal dari Lampung (Sumateta), melainkan dari Kalimantan atau lebih tepatnya Murai Batu Palangka yang mempunyai ukuran ekor cukup panjang.

Ketika berkicau sendiri tanpa lawan, Murai Batu (MB) Palangka tidak akan menggembungkan bulu dadanya, tapi pada dikala di track/di adu, gres kelihatan kalau Murai Batu yang disebut juga sebagai Murai Batu Lampung semi tersebut akan menyebarkan bulu-bulu dadanya (gembung).

Secara fisik, Murai Batu (MB) Palangka memang identik dengan Murai Batu (MB) Lampung, hal itulah yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang bandel untuk mencari laba dari ketidak tahuan para penghobi pemula.

Hal itu dikarenakan Murai Batu (MB) asal Kalimantan memang kurang diminati, maka oleh para oknum pedagang bandel diberi label sebagai Murai Batu Lampung semi untuk menarik minat pembeli sekaligus menaikkan harga jualnya.

Jika diperhatikan dari fisiknya, Murai Batu (MB) Palangka mempunyai beberapa ciri yang berbeda, baik gradasi warna bulu, warna kaki dan ukuran ekornya.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Palangka/Lampung semi:

• Postur tubuh sedang dengan bentuk agak memanjang.

• Panjang ekor antara 15-18 cm.

• Warna bulu dada coklat hingga coklat tua.

• Warna kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan, dan putih kekuningan.

Gaya tarung Murai Batu (MB) Palangka sama menyerupai typical Murai Batu Kalimantan/Borneo lainnya. Murai Batu Palangka juga akan menyebarkan bulu dadanya pada dikala tarung, tapi tidak menyerupai Murai Batu Borneo lainnya, Murai Batu Palangka hanya menyebarkan bulu bab perut dan sedikit dibagian dadanya (semi gembung).

Hal itulah yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang bandel untuk menarik minat pembeli sekaligus menaikkan harga jual Murai Batu Palangka tersebut dengan menyebutnya sebagai Murai Batu (MB) Lampung semi.

Murai Batu (MB) Lampung terang berasal dari Pulau  Sumatera, dan typical Murai Batu asal Sumatera tidak ada yang menyebarkan bulu-bulu dadanya pada dikala tarung/berkicau (tidak gembung), berbeda dengan Murai Batu dari Kalimantan/Borneo yang mempunyai ciri khas menyebarkan bulu-bulu badannya (gembung) pada dikala tarung, termasuk Murai Batu Palangka/Kalimantan super yang sering disebut juga sebagai Murai Batu Lampung semi.

Jadi, Murai Batu (MB) Lampung semi bahwasanya bukanlah Murai Batu yang berasal dari Lampung (Sumatera), melainkan dari Kalimantan/Borneo yang diberi label oleh para oknum pedagang bandel sebagai Murai Batu Lampung semi untuk menarik minat pembeli dan menaikkan harga jualnya.

Jika dilihat dari penampilannya, antara Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu (MB) Lampung semi, memang hampir tidak ada bedanya. Yang membedakan keduanya hanya pada gaya tarung dan rujukan ekornya saja.

Baca juga:

Kelebihan Murai Batu Balak

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Mengenal ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Lampung

Demikian gosip wacana "Murai Batu Lampung super vs Murai Batu Lampung semi". Untuk gosip lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB Lampung dan MB Palangka/Lampung semi

Jenis-Jenis Murai Watu Borneo Dan Ciri-Cirinya

Murai Batu (MB) Borneo/Kalimantan adalah salah satu jenis Murai Batu lokal Indonesia yang terdapat di beberapa wilayah di Pulau Kalimantan.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Borneo yang paling gampang dikenali yaitu pada gaya tarungnya yang khas, yaitu menyebarkan bulu-bulu dadanya (gembung), dengan kepala begerak ke atas dan ke bawah ibarat mencangkul dengan tempo yang kadang cepat dan kadang lambat.

Murai Batu (MB) Borneo yaitu sebutan Kicau Mania terhadap spesies Murai Batu yang berasal dari Pulau Kalimantan. Seperti halnya Murai Batu asal Sumatera, Murai Batu Borneo juga ada beberapa jenis sesuai habitat asalnya.

Secara umum dikenal tiga jenis Murai Batu (MB) asal Kalimantan yang banyak dipelihara Kicau Mania, antara lain:

• Murai Batu (MB) Palangka

Murai Batu (MB) Palangka dikenal juga sebagai Murai Batu Kalimantan super sebab mempunyai ukuran ekor yang paling panjang di antara Murai Batu Borneo jenis lainnya. Habitatnya tersebar di wilayah Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Palangka:

Secara fisik Murai Batu (MB) Palangka sangat identik dengan Murai Batu Lampung, dan secara umum Murai Batu Palangka mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

• Ukuran tubuh sedang dengan bentuk tubuh yang agak memanjang.
• Panjang Ekor sekitar 15-18 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat tua.
• Warna Kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.

Murai Batu (MB) Palangka mempunyai gaya tarung yang khas ibarat typical Murai Batu Borneo lainnya. Murai Batu Palangka juga akan menyebarkan bulu dadanya pada ketika tarung, tetapi tidak ibarat Murai Batu Banjar dan Murai Batu Mahkota yang akan menyebarkan seluruh bulu badannya secara total (gembung), Murai Batu Palangka hanya menyebarkan bulu-bulu dibagian perut dan sedikit dibagian dada (semi gembung).

• Murai Batu (MB) Banjar

Murai Batu (MB) Banjar banyak ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Murai Batu (MB) Banjar merupakan jenis Murai Batu yang paling diminati oleh para pemain Murai Batu di Kalimantan untuk dilombakan, alasannya sebab huruf fighternya yang sangat tinggi.

Seperti halnya Murai Batu (MB) Palangka, secara fisik Murai Batu Banjar juga banyak ragam jenisnya ibarat warna bulu dada, warna kaki, dan panjang ekor yang berbeda-beda antara satu habitat dengan habitat yang lain.

Secara umum perbedaan Murai Batu (MB) Banjar dengan Murai Batu Palangka yaitu pada warna bulu dadanya yang cenderung lebih cerah dengan ekor yang lebih pendek dari Murai Batu Palangka.

Panjang ekor Murai Batu (MB) Banjar rata-rata hanya 10-13 cm, tapi ada juga Murai Batu Banjar dari tempat tertentu yang mempunyai panjang ekor hingga 15 cm.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Banjar:

• Ukuran tubuh kecil, sedang hingga besar.
• Panjang ekor sekitar 10-15 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat terang.
• Warna kaki hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan, dan putih kekuningan.

Pada ketika tarung Murai Batu (MB) Banjar akan menyebarkan seluruh bulu-bulu dada warna coklatnya hingga sebatas leher, sehingga terlihat bundar (gembung).

• Murai Batu (MB) Mahkota (Kepala haji)

Murai Batu (MB) Mahkota/Kepala Putih/Murai haji (white crowned shama) yang habitatnya terdapat disekitar wilayah Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara (Perbatasan Malaysia) ini sesungguhnya secara fisik sangat ibarat dengan Murai Batu Banjar. Hanya ada satu ciri yang membedakannya dari Murai Batu Banjar yaitu adanya warna putih pada serpihan atas kepalanya.

Tapi secara keseluruhan, Murai Batu (MB) Mahkota identik dengan Murai Batu Banjar, baik postur tubuh, warna bulu dada, gaya tarung, hingga huruf fighternya yang tinggi.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Mahkota:

• Ukuran tubuh kecil hingga sedang.
• Panjang ekor sekitar 10-13 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat terang.
• Warna kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), dan coklat kemerahan.

Seperti halnya Murai Batu (MB) Banjar, pada ketika tarung Murai Batu Mahkota juga akan menyebarkan seluruh bulu-bulu dada warna coklatnya hingga sebatas leher sehingga terlihat bundar (gembung).

Baca juga:

Murai Batu Lampung super vs Murai Batu Lampung semi

Murai Batu trotolan hutan vs Murai Batu trotolan penangkaran

Perbedaan Murai Batu Medan super (Lokal) dan Murai Batu import

Demikian gosip wacana "Jenis-jenis Murai Batu Borneo dan ciri-cirinya". Untuk gosip lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB Palangka-MB Banjar-MB Mahkota

Kamis, 21 Januari 2016

Ciri-Ciri Murai Kerikil Borneo Yang Prospek Lapangan

Meskipun tidak sepopuler Murai Batu (MB) Sumatera, akan tetapi Murai Batu Borneo tetap mempunyai penggemar fanatik yang cukup banyak, terutama di tempat asalanya yaitu Kalimantan.

Selain harganya lebih murah dari Murai Batu Sumatera, secara kualitas bekerjsama Murai Batu Borneo juga tidak kalah anggun kalau diberikan perawatan yang tepat, bahkan rata-rata Murai Batu Borneo mempunyai mental fihgter yang lebih besar lengan berkuasa dari Murai Batu Sumatera.

Agar Murai Batu (MB) Borneo sanggup gacor dengan variasi lagu yang anggun dan mempunyai mental fighter yang tangguh, maka harus diberikan perawatan dan pemasteran yang sempurna dan konsisten.

Tapi faktor utama yang paling penting yang harus diperhatikan sebelum kita merawat Murai Batu (MB) Borneo yaitu pemilihan materi yang prospek semoga nantinya sanggup membanggakan.

Berikut ini beberapa ciri-ciri Murai Batu (MB) Borneo yang prospek:

• Warna bulu

Pilihlah Murai Batu (MB) Borneo yang mempunyai warna bulu dada coklat muda/coklat terang. Akan lebih baik lagi kalau sanggup mendapat yang supak (warna bulu dadanya agak keputihan tapi bukan blorok). Karena Murai Batu Borneo dengan warna bulu dada menyerupai itu rata-rata mempunyai huruf fighter tinggi dengan durasi kerja ngedur.

• Warna kaki

Dari beberapa jenis warna kaki Murai Batu (MB) Borneo yang ada, sebaiknya pilih warna kaki yang coklat kehitaman (warna tanduk), hitam pekat dan coklat kemerahan. Jangan menentukan yang warna kakinya putih kekuningan, alasannya yaitu mental dan daya tarungnya mengecewakan.

• Panjang ekor

Jika tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) Borneo yaitu untuk dilombakan, maka pilihlah Murai Batu Borneo yang berekor pendek sekitar 10-13 cm, menyerupai Murai Batu Borneo asal Banjar semoga kerjanya lebih maksimal.

• Bentuk kepala

Sebaiknya pilihlah Murai Batu (MB) Borneo dengan kepala papak/ceper, alasannya yaitu biasanya Murai Batu dengan bentuk kepala menyerupai itu mempunyai mental fighter yang tangguh.

• Mata

Pilihlah Murai Batu (MB) Borneo yang mempunyai mata besar melotot dengan tatapan yang tajam menyerupai mengintimidasi, alasannya yaitu Murai Batu tersebut mempunyai mental fighter yang tangguh dengan huruf menyerang.

• Paruh

Pilihlah Murai Batu (MB) Borneo yang mempunyai paruh panjang dan tebal, dan yang bukaan paruhnya lebar pada ketika berkicau. Karena biasanya Murai Batu dengan ciri paruh menyerupai itu pada ketika tarung akan mengeluarkan materi tembakan dengan full power.

• Leher

Pilihlah Murai Batu (MB) Borneo yang mempunyai leher besar dan panjang, alasannya yaitu biasanya Murai Batu dengan bentuk leher tersebut mempunyai volume bunyi tembus.

Karakter bunyi Murai Batu (MB) Borneo:

Menurut anggapan banyak orang, tipykal bunyi Murai Batu (MB) Borneo cenderung lebih ngebass dan monoton, padahal bekerjsama hal itu tidak sepenuhnya benar alasannya yaitu dengan perawatan yang sempurna dan pemilihan bunyi masteran yang sesuai dengan karakternya serta proses pemasteran yang intensif, Murai Batu Borneo juga sanggup mempunyai materi lagu yang berkualitas.

Karena rata-rata Murai Batu (MB) Borneo mempunyai tipe bunyi nembak, maka sebaiknya pilihlah bunyi masteran utama dengan suara-suara burung yang bertipe nembak menyerupai bunyi Cililin, Lovebird, Pelatuk, Cucak jenggot, Kapas tembak dan suara-suara burung lainnya sesuai selera kita.

Pola ekor Murai Batu (MB) Borneo:

Pola ekor Murai Batu (MB) Borneo terdiri dari 6 pasang (12 helai) bulu, dengan 2 pasang bulu hitam (bulu utama) dan 4 pasang bulu putih (bulu penyangga).

Ada beberapa macam contoh ekor Murai Batu Borneo, antara lain:

• Bulu ekor penyangga berwarna putih polos semua dengan sedikit semburat warna hitam pada bab pangkal ekornya.

• Bulu ekor penyangga dengan warana putih polos 3 pasang dan sepasang (ekor putih terpanjang) berwarna separuh hitam dan separuh putih dengan contoh membelah.

• Empat pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dengan semburat warna hitam pada pangkal ekornya dan empat bulu ekor lainnya berwarna hitam semua.

Baca juga:

Jenis-jenis Murai Batu Borneo dan ciri-cirinya

Murai Batu Lampung super vs Murai Batu Lampung semi

Murai Batu trotolan hutan vs Murai Batu trotolan penangkaran

Demikian isu ihwal "Ciri-ciri Murai Batu Borneo yang prospek lapangan". Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikek OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Borneo

Rabu, 20 Januari 2016

Ciri-Ciri Perbedaan Tledekan Gunung Dan Tledekan Bakau

Tledekan Gunung/Sulingan Gunung yaitu salah satu burung kicauan yang banyak digemari oleh para Kicau Mania dari dulu hingga sekarang. Untuk ketika ini, Tledekan Gunung banyak dipelihara sebagai klangenan dirumah saja untuk menambah koleksi burung kicauannya, alasannya yaitu untuk kini ini lomba untuk kelas Tledekan Gunung memang sudah jarang digelar.

Dengan semakin banyaknya peminat Tledekan Gunung, maka harga burung fighter ini juga semakin naik, apalagi untuk Tledekan Gunung yang sudah jadi (gacor) harganya cukup mahal, bahkan lebih mahal dari Kacer yang sudah gacor.

Hal itu menjadi peluang bisnis bagi para pedagang burung untuk mendapat laba sebanyak-banyaknya dengan mendatangkan stok materi Tledekan Gunung muda hutan sebanyak-banyaknya alasannya yaitu sedang diminati konsumen.

Tapi sayangnya, peluang tersebut juga dimanfaatkan oleh para oknum pedagang badung dengan menjual Tledekan Bakau yang dikatakan sebagai Tledekan Gunung. Hal itu dikarenakan sulitnya mencari pasokan Tledekan Gunung/Sulingan Gunung bakalan muda hutan alasannya yaitu populasinya di alam bebas memang sudah sangat langka, dan kalaupun ada harganya juga lebih mahal dibanding Tledekan Bakau dari Kalimantan.

Populasi Tledekan Gunung lokal di alam bebas memang sudah tinggal sedikit, bahkan sudah hampir punah, sehingga susah untuk mendapatkannya. Sedangkan populasi Tledekan Bakau dari Kalimantan masih cukup banyak dan sanggup memenuhi ajakan pasar dalam jumlah besar.

Harga Tledekan Bakau yang lebih murah dari Tledekan Gunung lokal tentunya sanggup mendatangkan laba lebih besar bagi para pedagang bila dijual atau dikatakan sebagai Tledekan Gunung.

Jika dilihat secara fisik, memang antara Tledekan Gunung/Sulingan Gunung dan Tledekan Bakau/Sulingan Bakau memang tampak sangat mirip, dan bagi para Kicau Mania pemula yang belum berpengalaman tentunya akan sulit untuk membedakan keduanya.

Berikut ini beberapa ciri-ciri perbedaan Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau yang sanggup dijadikan sebagai panduan sebelum kita tetapkan untuk membelinya.

▪ Ciri-ciri Tledekan Gunung:

• Pada Tledekan Gunung jantan, bulu dibagian atas tubuhnya (punggung) berwarna biru tua. Sedangkan warna bulu dibagian sekitar mata, muka bab depan, dan bercak pada dagu berwarna hitam.

• Dahi dan alisnya terlihat pendek dengan warna bulu biru muda/biru cerah. Sedangkan pada bab tenggorokan, dada, dan sisi tubuhnya berwarna jingga serta bab perut bawah berwarna keputih-putihan.

• Tledekan Gunung/Sulingan Gunung betina mempunyai warna bulu yang sama sekali berbeda dari Tledekan Gunung/Sulingan Gunung jantan. Bulu badan bab atas berwarna coklat dengan lingkar mata berwarna kuning, sedangkan warna bulu pada bab bawah tubuhnya seolah-olah dengan burung jantan, tapi warnanya lebih pucat/pudar.

• Tledekan Gunung/Sulingan Gunung dikenal mempunyai mental yang cantik dan sanggup lebih cepat gacor. Suara kicauannya juga sangat nyaring dengan banyak variasi isian. Selain itu, Tledekan Gunung/Sulingan Gunung juga lebih cepat ngeplong dan ngeroll dengan ciri khas nyekleknya, asalkan mendapat perawatan yang tepat.

▪ Ciri-ciri Tledekan Bakau:

Tledekan Bakau/Sulingan Bakau yang terkadang disebut juga sebagai Tledekan Gunung sebrang, sekilas memang sangat seolah-olah dengan Tledekan Gunung/Sulingan Gunung lokal.

• Pada Tledekan Bakau jantan, perbedaannya terletak pada warna bulu dibagian dahi yang tidak biru muda, warna dagunya lebih hitam, serta warna bulu pada badan bab bawahnya keseluruhan berwarna merah bata hingga ke bab perut.

• Untuk Tledekan Bakau betina penampilan fisiknya sangat seolah-olah dengan burung jantan, bahkan lebih seolah-olah dengan Tledekan Gunung jantan. Untuk membedakan jenis kelamin Tledekan Bakau, kita sanggup memperhatikan warna birunya. Tledekan Bakau betina warna birunya terlihat lebih pucat/pudar, dengan ciri khas pada paruh bab atas terdapat bercak putih yang membentuk karakter V serta dagunya berwarna agak kekuningan.

• Tledekan Bakau, termasuk burung yang paling susah berkicau, kalaupun berkicau lebih banyak ngeriwik daripada ngeplongnya, tetapi bila burung ini sudah mapan dan keluar suaranya, maka Tledekan Bakau berpotensi menjadi sangat gacor.

Dengan perawatan yang sempurna dan konsisten, Tledekan Bakau juga sanggup berkicau dengan suara ngeplong dan juga ngeroll.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Cara merawat Kolibri Ninja (Konin) bakalan supaya cepat gacor

Mengenal jenis-jenis Kacer serta kelebihan dan kekurangannya

Demikian isu ihwal "Ciri-ciri perbedaan Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau". Untuk isu lain seputar Tledekan Gunung, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Selasa, 19 Januari 2016

Mengenal Huruf Dan Ciri-Ciri Murai Kerikil Bahorok

Selama ini Murai Batu (MB) Bahorok dikenal mempunyai mental yang paling besar lengan berkuasa diantara Murai Batu jenis lainnya, alasannya ialah kebanyakan walaupun masih giras dan masih takut orang tapi ketika ditrek atau dipertemukan lawan maka Murai Batu Bahorok akan eksklusif narung dengan ngotot.

Murai Batu (MB) Bahorok sering disebut sebagai Murai Batu Medan Super, hal itu dikarenakan karakteristik fisik dari Murai Batu Bahorok yang sangat menawan dan lezat dilihat dari segala sisi. 

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Bahorok:

• Memiliki penampilan yang sangar dan terkesan bringas dengan bentuk kepala papak/ceper dan besar namun terlihat proporsional, ditunjang dengan leher jenjang dan besar. Namun ada juga beberapa individu Murai Batu Bahorok yang mempunyai bentuk kepala bulat.

• Mata besar melotot dengan sorot tajam seolah mengintimidasi.

• Postur badan besar dan panjang dengan dada yang lebar (bidang) sehingga terkesan kekar dan atletis.

• Ekor panjang dengan ukuran minimal 17 cm dengan bulu yang tebal serta daun ekor lebar. Secara umum bentuk ekornya normal ibarat Murai Batu lainnya, tapi pada wilayah tertentu ada yang bentuk ekornya melengkung kebawah dan di wilayah lainnya ada yang bentuknya melengkung ke atas.

• Warna bulu leher dan punggung hitam mengkilap kebiruan (samber lilin) bila terkena sinar Matahari.

• Bulu dada hingga bab perut berwarna lebih banyak didominasi coklat gelap dan ada juga yang berwarna coklat terang.

• Warna kaki tidak ada ciri khusus, alasannya ialah ada yang warna kakinya merah muda, ada yang merah gelap, ada yang semu kehitaman dan yang paling jarang ialah yang mempunyai warna kaki hitam pekat.

Jadi bila dikatakan Murai Batu (MB) Bahorok identik berkaki hitam dan berekor lengkung itu juga tidak sepenuhnya benar. Kaprikornus ciri-ciri fisik Murai Batu Bahorok di atas, merupakan isu yang sanggup dijadikan sebagai rujukan umum, tapi tidak sanggup dijadikan standar atau patokan mutlak untuk semua individu Murai Batu Bahorok.

Murai Batu (MB) Bahorok rata-rata mempunyai vokal yang besar (ngebass) dengan volume yang keras tapi lezat didengar. Ini sanggup kita perhatikan pada ketika Murai Batu Bahorok mengeluarkan bahan bunyi alamnya ibarat bunyi tembakan gerojokan yang panjang dan terkesan bergulung (ngeroll).

Kombinasi antara bunyi alam yang ngebass dengan suara-suara isian hutan yang nyaring dan melengking terdengar begitu indah dan haronis, ditambah dengan penampilan fisik yang begitu gagah dan elegant serta ditunjang dengan mental fighter yang tangguh menyebabkan Murai Batu Bahorok pantas menyandang predikat sebagai burung kicau terbaik di Indonesia.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Jenis-jenis Murai Batu Borneo dan ciri-cirinya

Murai Batu Lampung super vs Murai Batu Lampung semi

Demikian isu perihal "Mengenal huruf dan ciri-ciri Murai Batu Bahorok". Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Bahorok

Senin, 18 Januari 2016

Terapi Untuk Cucak Ijo Macet Bunyi

Kadang ketika membeli burung kicauan yang dikala kita pantau ditempat pemilik lamanya sangat gacor, tapi begitu kita beli dan kita bawa pulang kerumah, burung tersebut bermetamorfosis pendiam (macet bunyi) dan tidak aktif lagi. Kasus menyerupai itu sanggup terjadi pada semua jenis burung termasuk Cucak ijo (CI).

Pada burung Cucak ijo (CI), yang sering terjadi burung terlihat menjadi tidak aktif, sering menggembangkan bulu-bulunya dan hanya bersuara "krek-krek" saja, padahal kita sudah menanyakan dengan detail semua perawatan dan settingan Cucak Ijo tersebut pada pemilik lamanya dan sudah menerapkannya tapi kadang tetap tidak ada perubahan.

Mungkin awalnya kita berfikir kalau Cucak Ijo (CI) tersebut sedang dalam masa pembiasaan dengan lingkungan barunya, tapi sesudah kita tunggu selama beberapa hari kondisinya bukan membaik tapi justru semakin parah dimana Cucak Ijo tersebut lebih sering menggembungkan bulu-bulu dadanya dan kalaupun bunyi hanya bersuara "krek-krek" saja, dan bahkan terkadang hingga menjulurkan lidahnya (melet).

Kondisi tersebut sering di anggap oleh para Kicau Mania sebagai kondisi Over Birahi (OB). Mungkin anggapan tersebut memang benar, tapi terkadang kita salah dalam menganalisa apa yang menjadi penyebab dari kondisi Over Birahi (OB) tersebut.

Penanganan yang sering dilakukan pada pada kondisi tersebut yaitu dengan mengurangi porsi Ekstra Fooding (EF) hariannya dan hanya menawarkan buah pepaya saja sebagai pakan utama Cucak Ijo dengan tujuan untuk menurunkan tingkat birahinya.

Tapi yang sering terjadi justru sesudah dilakukan threatment tersebut selama beberapa hari bahkan beberapa minggu, kondisi Cucak Ijo (CI) tidak juga membaik, burung masih tetap diam dan tidak aktif menyerupai pada dikala masih ditempat pemilik lamanya, padahal semua perawatan dan settingan dari pemiliknya yang dulu sudah kita lakukan semua.

Jika demikian, berarti bukan kondisi fisik Cucak Ijo (CI) tersebut yang bermasalah, tapi kondisi mentalnya yang tidak beres. Jadi, threatmen mengurangi porsi Ekstra Fooding (EF) dan hanya menawarkan buah pepaya sebagai pakan utama Cucak Ijo tanpa diberikan variasi buah lainnya justru akan semakin memperparah kondisi dari Cucak Ijo tersebut.

Hal itu disebabkan lantaran pada kondisi mental yang tertekan dengan suasana lingkungan gres yang mungkin menciptakan Cucak Ijo (CI) tersebut tidak nyaman serta kondisi fisik yang kelelahan sehabis menempuh perjalanan jauh, seharusnya Cucak Ijo tersebut justru diberikan lebih banyak asupan gizi untuk menjaga kondisi fisiknya semoga tetap fit.

Seharusnya, ketika memantau Cucak Ijo (CI) tersebut ditempat pemiliknya lamanya, jangan hanya menanyakan perawatan harian dan settingannya saja, tapi yang tidak kalah penting yaitu mengamati suasana lingkungan disekitar sangkar Cucak Ijo tersebut digantang setiap harinya.

Perhatikan apakah ada burung-burung lain disekitar Cucak Ijo (CI) tersebut ditempat pemilik lamanya, ataukah justru tidak ada burung-burung lain disekitarnya. Karena ada beberapa individu Cucak Ijo yang tidak suka kalau ditempatkan bersama burung-burung lainnya, terutama burung-burung kecil yang gacor dengan warna bulu yang mencolok/cerah menyerupai Kenari, Pleci, Kolibri, Lovebird dan lainnya.

Dan kalau dirumah kita ada burung-burung lain yang gacor, terutama burung-burung kecil dengan warna mencolok/cerah, berarti itulah penyebab dari kondisi Over Birahi (OB) pada Cucak Ijo (CI) tersebut.

Cara menangani Cucak ijo (CI) yang macet bunyi:

• Jika ternyata memang hal itu yang menjadi penyebabnya, maka segeralah jauhkan burung-burung kecil/burung-burung lainnya tersebut semoga Cucak Ijo (CI) tidak melihat secara pribadi keberadaan dari burung-burung tersebut disekitarnya. Sebaiknya Cucak Ijo di sendirikan dulu hingga kondisinya benar-benar pulih.

• Berikan porsi jangkrik sekenyangnya sebagai sajian Ekstra Fooding (EF) hariannya untuk mengembalikan stamina Cucak Ijo (CI) yang ngedrop.

• Berikan kroto segar seminggu sekali dengan porsi 1 cepuk untuk mendongkrak birahi dan stamina Cucak Ijo (CI) semoga mempunyai tenaga untuk berkicau.

• Berikan buah dengan sajian bervariasi menyerupai pisang kepok putih, pepaya, apel merah, sawo, jambu biji merah, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan vitamin dari Cucak Ijo (CI) yang macet bunyi tersebut. (Olesi permukaan buah dengan madu murni sebelum diberikan pada Cucak ijo)

• Mandikan setiap pagi sebelum dijemur semoga Cucak Ijo (CI) merasa segar sehingga akan lebih bersemangat untuk berkicau.

• Jemur Cucak Ijo (CI) selama 2-3 jam rutin setiap hari semoga burung aktif kembali dan juga semoga emosinya meningkat sehingga ketika berkicau menjadi lebih ngotot dengan mengeluarkan semua materi isiannya.

Lakukan perawatan tersebut hingga Cucak Ijo (CI) kembali menjadi gacor menyerupai semula dan jangan terpaku pada perawatan dan settingan dari pemilik lamanya, lantaran kondisi burung tidak akan sama setiap harinya, kadang fit, kadang ngedrop. Jadi, kita sebagai perawatnya harus jeli melihat kondisi burung semoga sanggup menawarkan perawatan yang sempurna pada Cucak Ijo kesayangan kita.

Setelah Cucak Ijo (CI) kembali gacor dan aktif kembali menyerupai semula, perawatan dan settingannya sanggup dikembalikan lagi menyerupai perawatan dan settingan dari pemilik lamanya.

Baca juga:

Doping untuk Cucak ijo (CI) semoga semakin gacor dan ngentrok

Perawatan khusus untuk Cucak Ijo (CI) mabung

Mengenal abjad Cucak ijo (CI) fighter dan non fighter

Demikian informasi perihal "Terapi untuk Cucak ijo macet bunyi". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Minggu, 17 Januari 2016

Ciri-Ciri Kolibri Ninja Ijoan Jantan

Untuk membedakan antara Kolibri Ninja (Konin) jantan dan betina yang sudah sampaumur memang sangat gampang alasannya yaitu keduanya mempunyai perbedaan warna bulu yang mencolok, atau Konin trotolan yang sudah keluar bulu metaliknya alasannya yaitu sudah sanggup dipastikan berjenis kelamin jantan.

Tapi lain ceritanya jikalau kita membeli Kolibri Ninja (Konin) anakan atau ijoan, alasannya yaitu antara Konin jantan dan betina masih mempunyai penampilan fisik dan warna bulu yang hampir serupa.

Membeli Kolibri Ninja (Konin) ijoan bahwasanya yaitu pilihan yang gambling, alasannya yaitu cukup sulit untuk membedakan jenis kelaminnya. Selain itu, ada beberapa pendapat mengenai ciri-ciri perbedaan jenis kelamin Kolibri Ninja (Konin) ijoan yang berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga semakin membingungkan kita dikala akan membeli Kolibri Ninja (Konin) ijoan dikandang ombyokan.

Pendapat bahwa warna pangkal paruh Kolibri Ninja (Konin) ijoan jantan yaitu orange dan warna pangkal paruh Kolibri Ninja (Konin) ijoan betina berwarna putih, tidak sanggup dijadikan patokan yang niscaya alasannya yaitu baik Kolibri Ninja (Konin) jantan maupun betina pada awalnya sama-sama mempunyai pangkal paruh yang berwarna orange, dan sesudah semakin sampaumur warna pangkal paruh keduanya mulai memutih. Tapi sesudah warnanya memutih, pada Kolibri Ninja (Konin) jantan akan mulai tumbuh bulu-bulu metalik, sedangkan pada Kolibri Ninja (Konin) betina tidak tumbuh bulu metalik satupun.

Tahapan usia anakan Kolibri Ninja (Konin) hingga munculnya ciri-ciri antara jantan dan betina:

• Pada usia 1-3 bulan, pangkal paruh Kolibri Ninja (Konin) ijoan baik yang jantan maupun yang betina masih berwarna orange dan belum ada gejala munculnya bulu-bulu metalik pada Kolibri Ninja (Konin) jantan.

• Pada usia 4-6 bulan, warna pangkal paruh Kolibri Ninja (Konin) ijoan baik yang jantan maupun yang betina akan mulai memutih, tapi pada Kolibri Ninja (Konin) jantan sudah mulai tumbuh sedikit bulu-bulu metalik, sedangkan pada Kolibri Ninja (Konin) betina tidak ada bulu-bulu metalik yang tumbuh, bahkan bulu-bulu hijaunya mulai berubah warna menjadi abu-abu.

• Setelah berusia 7 bulan ke atas, paruh dari Kolibri Ninja (Konin) jantan maupun betina sudah mulai menghitam dan pada Kolibri Ninja (Konin) jantan bulu-bulunya sudah full metalik, sedangkan yang betina bulu-bulunya menjadi abu-abu tanpa bulu metalik satupun.

Jika kita menentukan Kolibri Ninja (Konin) ijoan dikandang ombyokan, dan disitu kita dapati ada yang pangkal paruhnya berwarna orange dan ada juga yang pangkal paruhnya berwarna putih, serta belum ada satupun yang tumbuh bulu-bulu metaliknya sedikitpun, maka sebaiknya pilihlah yang pangkal paruhnya berwarna orange cerah. Karena Kolibri Ninja (Konin) ijoan yang pangkal paruhnya masih berwarna orange membuktikan kalau usianya masih sangat muda dan masih ada kemungkinan 50%-50% antara jantan atau betina.

Jadi, pangkal paruh yang berwarna orange tersebut merupakan tanda kalau usia Kolibri Ninja (Konin) ijoan masih sangat muda, tapi bukan merupakan tanda kalau Kolibri Ninja (Konin) ijoan tersebut aktual berjenis kelamin jantan 100%.

Sedangkan untuk Kolibri Ninja (Konin) yang pangkal paruhnya berwarna putih dan belum muncul bulu metalik sedikitpun, kemungkinan besar yaitu berjenis kelamin betina.

Ciri-ciri Kolibri Ninja (Konin) ijoan jantan:

• Pangkal paruhnya berwarna orange cerah.

• Pada leher bab bawah terdapat semburat garis berwarna orange.

• Warna putih pada lingkar matanya tampak lebih jelas, tidak samar-samar.

• Bulu pada bab dadanya ngeblok berwarna coklat kekuningan.

• Semakin usang bulu-bulu pada bab dada akan berkembang menjadi hitam/merah.

• Kolibri Ninja (Konin) ijoan jantan sudah mulai rajin ngeriwik.

Baca juga:

Cara merawat Kolibri Ninja (Konin) bakalan biar cepat gacor

Ciri-ciri perbedaan Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Ciri-ciri Tledekan Gunung jantan dan betina

Demikian isu mengenai "Ciri-ciri Kolibri Ninja ijoan jantan". Untuk isu lain seputar burung Kolibri, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kolibri Ninja (Konin) ijoan

Tips Melatih Kolibri Ninja Bakalan Semoga Mau Makan Kroto

Harga Kolibri Ninja (Konin) yang sudah jadi (gacor) terbilang cukup mahal sebab sanggup hingga beberapa kali lipat dari harga bahan/bakalannya.

Karena itulah banyak penggemar burung mungil ini yang menentukan untuk memelihara Kolibri Ninja (Konin) dari bahan/bakalan, baik itu yang masih ijoan, trotolan maupun yang sudah full metalik. Alasannya sebab harganya yang jauh lebih murah dari harga burung yang sudah jadi (gacor), ada juga yang alasannya supaya Kolibri Ninja (Konin) tersebut sanggup dibuat sesuai keinginan.

Tapi untuk memelihara Kolibri Ninja (Konin) dari bahan/bakalan tidak semudah yang dibayangkan, sebab bila burung ini hanya diberikan air larutan gula/susu/nektar buatan saja, lama-kelamaan Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan tersebut akan menjadi kurus/nyilet dan sanggup mati.

Agar Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan sanggup bertahan hidup, tetap sehat dan menjadi gacor, maka selain diberikan pakan cair, burung ini juga harus diberikan Ekstra fooding (EF) dalam sajian pakan hariannya.

Di alam bebas, Kolibri Ninja (Konin) tidak hanya menghisap nektar bunga saja sebagai masakan utamanya, tapi juga memakan serangga-serangga kecil, ulat-ulat kecil, laba-laba dan binatang-binatang kecil lainnya untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.

Jadi ketika Kolibri Ninja (Konin) kita pelihara dalam kandang, selain diberikan masakan cair/nektar, burung ini juga harus diberikan jenis pakan hewani supaya sanggup sehat dan gacor ibarat di habitat aslinya.

Ekstra fooding (EF) yang umum diberikan pada Kolibri Ninja (Konin) ketika sudah dipelihara dalam sangkar ialah kroto, sebab selain kandungan proteinnya sangat tinggi, kroto juga gampang dikonsumsi oleh Kolibri Ninja (Konin) sebab teksturnya yang lembut dan mengandung banyak air.

Tapi permasalahnya, Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan yang gres ditangkap dari alam tidak sanggup pribadi diberikan kroto sebab di habitat aslinya burung ini tidak terbiasa mengkonsumsi kroto. Oleh sebab itulah Kolibri Ninja (Konin) bakalan harus dilatih terlebih dulu supaya mau mengkonsumsi kroto.

Cara melatih Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan untuk makan kroto:

• Jika kita mempunyai burung lain dirumah yang sudah terbiasa makan kroto ibarat Kolibri atau Pleci, maka tinggal memasukkan Kolibri Ninja (Konin) bakalan kedalam sangkar burung yang sudah terbiasa makan kroto tersebut supaya Kolibri Ninja (Konin) bakalan tadi ikut mencoba memakan kroto yang kita sediakan sebab melihat burung lain memakannya.

Awalnya mungkin kedua burung yang kita satukan dalam satu sangkar tersebut akan bertengkar dan saling kejar-kejaran, tapi lama-kelamaan keduanya akan terbiasa dan akur. Tapi pada ketika pertama kali disatukan dalam satu kandang, burung harus tetap dipantau supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

• Ambil kroto higienis dalam jumlah yang cukup banyak kemudian peras kroto tersebut dengan jari tangan hingga keluar cairannya kemudian ditampung didalam cepuk kecil. Berikan air perasan kroto tersebut pada Kolibri Ninja (Konin) bakalan selama beberapa hari supaya burung terbiasa dengan rasa dan aroma dari air perasan ktoto tadi.

Setelah 2-3 hari hanya diberikan air perasan kroto saja, pada hari ke-3 atau hari ke-4 air perasan kroto sanggup ditaburi dengan sedikit kroto supaya ikut termakan, dan untuk hari berikutnya air perasan kroto dikurangi dan porsi taburan kroto yang utuh diperbanyak setiap harinya hingga Kolibri Ninja (Konin) bakalan tersebut mau makan kroto utuh tanpa campuran.

Cara tersebut memang agak ribet dan pastinya boros kroto. Untuk itu kita sanggup memakai cara lain yang lebih irit, yaitu mengganti air perasan kroto dengan air gula/nektar buatan. Caranya sama dengan cara di atas, taburkan kroto diatas air gula/nektar buatan setiap hari dengan porsi kroto yang terus diperbanyak setiap harinya hingga Kolibri Ninja (Konin) bakalan mau makan kroto tanpa adonan air gula/nektar buatan.

Jika Kolibri Ninja (Konin) bakalan terlihat sudah mau memakan kroto dengan sedikit adonan air gula/nektar buatan, kita sanggup menciba untuk menunjukkan kroto dalam cepuk terpisah. Perhatikan apakah Kolibri Ninja (Konin) bakalan tersebut sudah benar-benar mau makan kroto murni tanpa adonan yang kita sediakan didalam wadah terpisah.

• Pegang Kolibri Ninja (Konin) yang akan kita bimbing untuk makan kroto, kemudian ambil sedikit kroto segar kemudian pecahkan hingga cairan krotonya keluar. Suapkan cairan kroto tersebut beberapa kali hingga burung menjulur-julurkan lidahnya untuk menjilati cairan kroto tersebut, sebab hal itu membuktikan bila burung mulai mencicipi dan menikmati cairan kroto yang kita berikan.

Lakukan cara tadi secara berulang-ulang supaya Kolibri Ninja (Konin) bakalan terbiasa dengan rasa kroto pada lidahnya, dan sehabis burung terlihat mulai menyukainya, kita sanggup mulai menunjukkan kroto yang masih utuh.

Jika Kolibri Ninja (Konin) bakalan tersebut mau memakan kroto utuh yang kita berikan, berarti burung sudah sanggup diberikan sajian kroto setiap harinya dalam wadah terpisah sebagai sajian Ekstra fooding (EF) hariannya.

Baca juga:

Ciri-ciri Kolibri Ninja ijoan jantan

Cara merawat Kolibri Ninja (Konin) bakalan supaya cepat gacor

Tips merawat Sirtu/Cipoh pada ketika ekspresi dominan hujan

Demikian info perihal "Tips melatih Kolibri Ninja bakalan supaya mau makan kroto". Untuk info lain seputar burung Kolibri, sanggup dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Melatih Kolibri Ninja (Konin) bakalan makan kroto