Jumat, 15 Januari 2016

Tips Perawatan Ayam Hutan Hijau Semoga Rajin Bunyi

Habitat orisinil Ayam Hutan Hijau yaitu dihutan-hutan terbuka dataran rendah, sedangkan dihutan-hutan tempat pegunungan dan rimba belantara, Ayam Hutan Hijau jarang ditemukan.

Ayam Hutan Hijau tingkah lakunya sangat gesit, tangkas dan sulit sekali untuk ditangkap serta sangat bergairah saat melihat keberadaan Manusia disekitarnya.

Ayam Hutan Hijau menciptakan sarang ditanah dan biasanya letaknya tersembunyi di semak-semak. Bahan sarangnya terbuat dari rumput-rumput kering dan ranting-ranting kayu kecil.

Jumlah telur Ayam Hutan Hijau rata-rata 5 butir yang akan di erami selama 3 ahad hingga menetas. Anak Ayam Hutan Hijau yang gres menetas mempunyai bulu-bulu halus berwarna putih kekuning-kuningan, dan sudah sangat gesit berlarian walaupun gres beberapa jam menetas.

Di habitat aslinya Ayam Hutan Hijau biasa memakan aneka macam jenis biji-bijian, rerumputan, serangga, rayap, dan binatang-binatang kecil lainnya.

Ayam Hutan Hijau banyak dicari untuk dikawin silangkan dengan ayam kampung untuk menghasilkan ayam bekisar. Biasanya Ayam Hutan Hijau ditangkap dari hutan dengan cara dijebak dengan jaring yang dipasang ditempat-tempat yang biasa dilalui oleh Ayam Hutan Hijau.

Ayam Hutan Hijau yang banyak dipelihara yaitu yang berjenis kelamin jantan sebab mempunyai penampilan fisik yang menarik dengan bulu-bulu berwarna hitam kehijauan dengan kombinasi bulu-bulu berwarna merah dan kuning keemasan.

Selain penampilannya yang menarik, Ayam Hutan Hijau yang berjenis kelamin jantan juga mempunyai bunyi yang bagus. Sedangkan Ayam Hutan Hijau betina jarang sekali peminatnya sebab penampilannya kurang menarik dan tidak berkokok.

Perawatan harian Ayam Hutan Hijau biar rajin berkokok:

• Kandang

Sebagian besar Ayam Hutan Hijau yang dipelihara yaitu hasil tangkapan hutan, sehingga karakternya sangat liar dan memerlukan waktu yang usang biar benar-benar mapan dan rajin berkokok.

Karena karakternya yang sangat liar itulah seringkali Ayam Hutan Hijau mengalami luka-luka dibagian kepalanya sebab saat didekati selalu glabrakan dan kepalanya membentur penggalan atas kandangnya.

Untuk mencegah biar Ayam Hutan Hijau tidak mengalami luka yang parah pada penggalan kepalanya, sebaiknya penggalan atas kandangnya dilapisi dengan kardus atau styrofoam biar saat Ayam Hutan menabrak penggalan atas sangkar tidak menyebabkan luka.

• Pakan dan ekstra fooding (EF)

Untuk pakan hariannya, Ayam Hutan Hijau sanggup diberikan pakan adonan biji-bijian menyerupai jagung, beras merah dan godem, atau sanggup juga diberikan pakan adonan biji-bijian untuk burung Derkuku.

Selain diberikan biji-bijian sebagai pakan utamanya, Ayam Hutan Hijau juga membutuhkan ekstra fooding (EF) menyerupai jangkrik, belalang dan ulat hongkong (UH) untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, sehingga kondisi fisiknya selalu sehat dan rajin bunyi.

Untuk membuatnya lebih jinak dengan kita, sebaiknya saat memperlihatkan jangkrik selalu dibiasakan pribadi dari tangan kita biar Ayam Hutan Hijau terbiasa dan merasa tergantung dengan kita sebagai perawatnya yang selalu memperlihatkan makanan.

Berikan jangkrik dan ulat hongkong (UH) secukupnya saja pada pagi dan sore hari, sebab jikalau tidak dibatasi, Ayam Hutan Hijau sanggup menghabiskan banyak sekali jangkrik dan tentunya akan menambah biaya perawatannya.

Dengan diberikan jangkrik secukupnya saja, tentunya Ayam Hutan Hijau akan merasa lapar, sehingga saat kita sodorkan jangkrik maka Ayam Hutan Hijau akan pribadi mengambil dan memakannya, dan lama-kelamaan akan terbiasa dan tidak takut lagi saat melihat kita.

Setelah Ayam Hutan Hijau agak jinak dan tidak takut lagi dengan kita, biasanya akan mulai berkokok pada pagi hari, dan akan rajin bunyi dengan bunyi lantangnya yang khas menyerupai dihutan sesudah Ayam Hutan Hijau benar-benar mapan dengan lingkungan dan kandangnya.

Jadi intinya, dalam memelihara Ayam Hutan Hijau dari mulai materi tangkapan hutan hingga mapan dan rajin bunyi (gacor) diperlukan kesabaran dan ketelatenan dalam merawatnya, dari mulai menyiapkan sangkar yang nyaman dan aman, pertolongan pakan dan minum yang higienis dan berkualitas, serta pertolongan ekstra fooding (EF) yang harus dilakukan secara konsisten biar Ayam Hutan Hijau yang kita pelihara selalu sehat, mempunyai penampilan yang menarik dengan bulu-bulu yang rapi dan mengkilap serta rajin berkokok.

Baca juga:

Jamu dan pemanis untuk menambah stamina Merpati balap

Ciri-ciri Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina

Perawatan harian Poksay Medan/Poksay Mantel biar cepat gacor

Demikian info ihwal "Tips perawatan Ayam Hutan Hijau biar rajin bunyi". Untuk info lain seputar Ayam Hutan, sanggup dibaca pada artilel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Ayam Hutan Hijau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar